Sabtu, 09 Juli 2011

Burung yang Tidak Bisa Terbang


S
ahabat Bravo! tahu tidak, ada beberapa burung yang tidak bisa terbang. Di antaranya ada burung unta, burung emu, dan burung kasuari. Dari ketiga burung ini, masing-masing mempunyai keunikan. Yuk, kita cari tahu keunikannya masing-masing!

Burung Unta

Meskipun burung ini mempunyai sayap, ia tidak dapat terbang karena tubuhnya yang berat. Walaupun tidak bisa terbang, sayapnya masih tetap berfungsi untuk menyeimbangkan tubuhnya ketika mereka berlari. Bagi burung unta jantan, sayapnya berguna untuk mencari perhatian burung unta betina. Berat burung terbesar di dunia ini, bisa mencapai 180 kg. Sedangkan tingginya bisa mencapai 2,5 m. Walaupun burung ini tidak dapat terbang, ia bisa berlari dengan cepat. Kedua kakinya sangat kuat untuk berlari dari kejaran musuh-musuhnya. Apabila musuh burung unta mendekat, ia tidak segan-segan menendang musuhnya dengan kakinya. Padahal, jari yang ada di kakinya hanya ada dua, loh.
Burung berleher panjang ini hidup secara berkelompok di gurun di Afrika Tengah. Sahabat Bravo! tahu tidak bagaimana burung unta ini bisa hidup di daerah yang panas dan berdebu? Ya, mereka mempunyai bulu mata yang lebat untuk menghalang debu-debu yang akan masuk ke mata. Ketika terjadi angin kencang di gurun, mereka tetap bisa melihat, loh. Ini disebabkan di matanya ada semacam cairan seperti selaput tipis yang berfungsi untuk melindungi mata mereka dari debu. Mereka juga menyimpan air di tubuhnya dari tanaman yang mereka makan.

Burung Emu

Selain burung unta, burung emu adalah burung terbesar kedua di dunia. Tinggi emu bisa mencapai 80 cm dengan berat sekitar 45-55 kg. Paruhnya panjang sekitar 15 cm. Bulu burung yang sekilas mirip burung unta ini berwarna abu-abu berseling garis-garis cokelat tua. Burung emu senang berkelana bahkan ia bisa berlari dengan sangat cepat mencapai 50 km/jam, loh. Burung asli Australia ini menempuh perjalanan jauh untuk mencari makanan berupa serangga dan tumbuhan. Bentuk tubuh yang besar, membuat burung emu tidak bisa terbang seperti burung onta.


Berbeda dengan burung pada umumnya, telur-telur burung emu justru dierami oleh emu jantan. Emu betina akan menyerahkan telurnya pada emu jantan untuk dierami selama 58-60 hari. Selain unik, ternyata seluruh bagian tubuh burung ini bisa dimanfaatkan, loh. Bulu burung ini bisa dijadikan aksesori, pakaian, mantel, dll. Kulitnya dapat disamak untuk berbagai keperluan. Dagingnya, memiliki protein tinggi dan rendah kolesterol. Selain itu, minyak dari bantalan tebal di punggung emu berguna sebagai obat penghilang rasa sakit pada tulang dan persendian.

Burung Kasuari

Satu lagi burung yang tidak dapat terbang adalah burung kasuari. Burung ini tersebar di hutan dataran rendah di Australia, Pulau Irian, dan Pulau Seram (Maluku). Burung kasuari dewasa berukuran besar dengan ketinggian mencapai 170 cm. Burung ini memiliki bulu berwarna hitam yang keras dan kaku. Kulit lehernya berwarna biru dan terdapat dua buah gelambir berwarna merah pada lehernya. Di atas kepalanya terdapat tanduk yang tinggi berwarna kecokelatan. Burung betina serupa dengan burung jantan dan biasanya berukuran lebih besar dan lebih dominan. Burung kasuari hidup sendiri-sendiri. Burung pemakan buah ini hanya berkelompok di musim kawin.


Meskipun terlihat indah dari luar, ternyata burung kasuari cukup berbahaya loh. Guinness World Record memasukan burung kasuari sebagai burung paling berbahaya di dunia. Kasuari termasuk binatang yang sulit dipelihara di kebun binatang. Kakinya yang besar dan dilengkapi dengan cakar yang tajam sangat berbahaya. Saat marah, kasuari bisa menjadi sangat kejam dan tak mengenal ampun. Burung ini kerap mencederai pawangnya. 

0 komentar:

Posting Komentar